Kekerasan dan perundungan merupakan masalah yang kerap terjadi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah. Dampak dari tindakan ini tidak hanya merusak fisik, tetapi juga dapat mengakibatkan trauma psikologis yang mendalam bagi korban. Oleh karena itu, SMAN 2 Mojokerto melakukan sosialisasi anti kekerasan dan bullying kepada seluruh pendidik di lingkungan sekolah guna mencegah tindakan-tindakan tersebut dan menciptakan lingkungan yang lebih aman khususnya untuk para peserta didik.
Pada sosialisasi anti kekerasan dan perundungan yang dipaparkan oleh Bapak Drs. Sofwan M. M menuturkan bahwa perundungan atau bullying adalah tindakan intimidasi atau penindasan yang dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap individu lain yang dianggap lebih lemah. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari verbal (menghina, mengejek), fisik (memukul, menendang), hingga sosial (mengucilkan, menyebarkan rumor). Kekerasan, di sisi lain, merujuk pada tindakan yang mengakibatkan kerugian fisik atau mental bagi orang lain, termasuk di dalamnya kekerasan dalam pelecehan, dan penganiayaan.
Banyak peserta didik atau remaja jaman sekarang yang tidak menyadari bahwa tindakan mereka termasuk bullying atau kekerasan. Sehingga perlu diadakannya peningkatkan pemahaman tentang apa itu bullying dan kekerasan, serta bagaimana dampaknya terhadap korban.
Pencegahan anti kekerasan dan perundungan harus melibatkan semua elemen, mulai dari pihak sekolah, orang tua, siswa, hingga komunitas sekitar. Dengan kerjasama semua pihak, program ini dapat berjalan lebih efektif. Penting untuk memiliki sistem pelaporan yang aman dan mudah diakses bagi korban bullying dan kekerasan. Dengan adanya sistem ini, korban bisa merasa lebih aman untuk melapor tanpa takut mendapatkan balasan negatif.
Pencegahan anti kekerasan dan bullying adalah langkah penting dalam membangun lingkungan yang aman dan kondusif. Melalui upaya bersama antara pemerintah, sekolah, komunitas, dan keluarga, tindakan kekerasan dan bullying dapat diminimalisir, sehingga setiap individu merasa dihargai dan aman dalam lingkungannya. Dengan demikian, kita dapat menciptakan generasi yang lebih peduli, empatik, dan bertanggung jawab.
Tinggalkan Komentar